BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Kamis, 01 Oktober 2009

PERBEDAAN PSIKOANALISA SIGMUND FREUD DAN ERIK ERIKSON

PSIKOANALISA SIGMUND FREUD
Ditemukan di Vienna, Austria, oleh Sigmund Freud (1856-1938). Selama prakteknya, Freud mengembangkan suatu teori perilaku dan pikiran dengan mengatakan bahwa kebanyakan apa yang kita lakukan dan pikirkan hasil dari keinginan atau dorongan yang mencari pemunculan dalam perilaku dan pikiran. Titik pentingnya adalah bahwa mereka bersembunyi dari kesadaran individual, dengan kata lain, mereka tidak disadari. Ini adalah ekspresi dari dorongan tidak sadar yang muncul dalam perilaku dan pikiran. Pandangan Freud secara lengkap adalah :
1. Kesadaran dan Ketidaksadaran
Freud berpendapat bahwa kehidupan psikis terdiri dari kesadaran (the conscious) dan ketidaksadaran (the unconscious). Kesadaran diibaratkan sebagai permukaan gunung es yang tampak. Jadi kesadaran merupakan bagaianc kecil dari kepribadian. Ketidaksadaran yang merupakan bagian kecil dari gunung es di bawah permukaan air mengandung insting-insting yang mendorong perilaku manusia. Menurut Freud ada bagian lain yang disebut prasadar (preconscious). Dalam preconscious stimulus-stimulus belum di refresh, sehingga dapat dengan mudah ditimbulkan kembali dalam kesadaran.
Menurut Freud kepribadian terdiri dari :
a. ID : bagian primitif dari kepribadian. Mengandung insting seksual dan insting agresif.
b. EGO : merupakan prinsip realitas. Ego menyesuaikan diri dengan realitas.
c. SUPER EGO : merupakan prinsip moral, yaitu mengontrol perilaku dari segi moral.
2. Insting dan Kecemasan
Freud menyatakan insting terdiri dari:
a. Insting untuk hidup (Life Instinct) : menacakup lapar, haus, dan seks. Ini merupakan kekuatan kreatif dan disebut sebagai Libido.
b. Insting untuk mati (Death Insting) : merupakan kekuatan destruktif. Hal ini dapat kepada diri sendiri, menyakitkan diri sendiri atau bunuh diri atau ditujukan keluar merupakan bentuk agresi.
Menurut Freud ada tiga macam kecemasan, yaitu :
a. Kecemasan objektif : timbul terhadap ketakutan terhadapa bahaya nyata.
b. Kecemasan Neurotik : merupakan kecemasan atau merasa takut akan mendapatkan hukuman atas keinginan yang impulsive.
c. Kecemasan moral : seseorang merasa cemas karena melanggar norma-norma moral.


9 Mekanisme Pertahanan yang dikemukan oleh Freud adalah :
a. Represi : terjadi apabila kalau seseorang mengalami suatu peristiwa, tetapi karena pengalaman itu mengancam dengan super ego, maka pengalaman tersebut ditekan ke dalam ketidaksadaran dan disimpan agar tidak mengancam super ego.
b. Pembentukan reaksi : reaksi seseorang yang sebaliknya dari yang dikehendaki, agar tidak melanggar ketentuan dari super ego.
c. Proyeksi : contohnya, Nayla benci Echa, tetapi super ego melarang Nayla membenci Echa (misalnya karena Echa adalah kakaknya), maka Nayla mengatakan bahwa Echa yang membenci dia.
d. Penempatan yang keliru : misalnya, F tidak karena dimarahi T, tetapi F tidak dapat marah kembali kepada T, karena T adalah atasannya, maka kemarahannya dilampiaskan ke P (P adalah bawahannya).
e. Rasionalisasi : misalnya, memukul anak sebenarnya tidak dibenarkan oleh super ego, tetapi seorang ayah tetap memukul anaknya dengan alas an untuk mendidik anaknya agar berkelakuan baik.
f. Supresi : upaya menekan sesuatu yang dianggap membahayakan dengan super ego ke dalam ketidaksadaran.
g. Sublimasi : dorongan-dorongan yang tidak dibenarkan oleh super ego dialihkan dalam bentuk perilaku yang lebih sesuai dengan norma-norma masyarakat.
h. Kompensasi : misalnya, seorang mahasiswa yang tidak cantik sehingga kurang berhasil menarik perhatian dari teman-teman kuliahnya. Maka ia berusaha membuat dirinya menarik dengan cara kepandaiannya dan prestasinya.
i. Regresi : misalnya, seorang anak yang sudah dewasa tetapi masih kencing dicelana (ngompol). Padahal, ngompol adalah perilaku dalam masa kanak-kanak, padahal ia sudah dewasa.

Menurut Freud adalah bahwa setiap individu mempunyai seksualitas kanak-kanak, yaitu :

a. Fase Oral (mulut) : misalnya, perbuatan anak bayi menyusu kepada ibunya.
b. Fase anal (anus) : misalnya, toilet training.
c. Fase Falik (6-7 tahun) : kepuasan seksual pada alat kelamin.
d. Fase Laten (7-8 tahun sampai menginjak awal remaja) : seolah-olah tidak ada aktivitas seksual.
e. Fase Genital : dimulai saat remaja, segala kepuasan seks berpusat pada alat kelamin.



PSIKOANALISA ERIK ERIKSON
Erik Erikson (1902-1994) adalah seorang psikoanalis kelahiran Jerman yang merupakan seorang rekan di lingkar dalam Freud, memodifikasi dan memperluas teori Freud dengan menekankan pengaruh , masyarakat terhadap perkembangan kepribadian.
Teori perkembangan psikososial Erikson mencakup 8 tahap sepanjang rentang kehidupan, yaitu :
1. Kepercayaan vs Ketidakpercayaan (lahir hingga 12-18 bulan) : bayi mengembangkan perasaan bahwa dunia merupakan tempat yang baik dan aman.
2. Autonomi vs rasa malu dan ragu (12-18 bulan hingga 3 tahun) : anak mengembangkan keseimbangan independen dan kepuasan diri terhadap rasa malu dan keraguan.
3. Inisiatif vs rasa bersalah (3 hingga 6 tahun) : anak mengembangkan inisiatif ketika mencoba aktivitas baru dan tidak terlalu terbebani oleh rasa bersalah.
4. Industry vs inferioritas (6 tahun hingga pubertas) : anak harus belajar keterampilan budaya atau menghadapi perasaan tidak kompeten.
5. Identitas vs kekacauan identitas (pubertas hingga dewasa awal) : remaja harus menentukan pemahaman akan diri sendiri atau merasakan kekacauan peran.
6. Intimasi vs isolasi (dewasa awal) : individu mencoba mebuat komitmen dengan orang lain; apabila tidak sukses, maka ia akan menderita isolasi dan pemisahan diri.
7. Produktivitas vs stagnasi (dewasa tengah) : perhatian orang dewasa yang sudah matang adalah membangun dan membimbing generasi selanjutnya atau merasa tidak percaya diri.
8. Integritas ego vs putus asa (dewasa akhir) : individu yang tua mendapatkan penerimaan terhadap hidup, membuatnya dapat menerima kematian atau sebaliknya, putus asa atas ketidakmampuannya menghidupkan kembali hidupnya.
Teori Erikson lebih meyakinkan ketimbang Freud khususnya dalam penekanan terhadap nilai penting pengaruh sosial dan kultural dan tentang perkembangan setelah masa remaja.
KESIMPULAN
Perbedannya adalah
- Sigmund Freud : perilaku dikontrol oleh dorongan tidak sadar yang luar biasa
- Erik Erikson : kepribadian dipengaruhi oleh masyarakat dan dibangun melalui serangkaian krisis atau alternatif-alternatif kritikal.



Sumber :
- Human Development (Psikologi Pekembangan); Diane E. Papalia,Sally Wendkos Old, Ruth Duskin Feldman
- Psikologi Umum I : Universitas Gunadarma
- Psikologi Umum : universitas Gunadarma
- Psikologi Perkembangan : Dra, Enung Fatimah, M.M – Pustaka Setia

0 komentar:

Posting Komentar