BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Minggu, 25 Oktober 2009

(TUGAS) PENDAPAT ALLPORT DAN ROGERS

A. PENDAPAT ALLPORT DALAM MEMBAHAS TENTANG MANUSIA

Allport lebih optimis tentang kodrat manusia, ia memperlihatkan suatu keharuan yang luar biasa terhadap manusia, sifat-sifatnya yang tampaknya bersumber pada masa kanak-kanaknya. Pandangan-pandangan pribadi dan professional dari Allport berbeda dengan pandangan-pandangan Freud dan gambaran kodrat manusia yang diutarakan Allport adalah positif, penuh harapan, dan menyanjung-nyanjung. Karena itu salah satu pendekatan yang berguna terhadap pemahaman segi pendangan psikologis Allportnadalah mengemukakan tema-tema pokok dari teorinya tentang kepribadian dan menunjukkan bagaimana tema-tema itu berbeda dari apa yang terdapat pada Freud.
Allport tidak percaya bahwa orang-orang yang matang dan sehat dikontrol dan dikuasai oleh kekuatan-kekuatan tak sadar, kekuatan-kekuatan yang tidak dapat dilihat dan dipengaruhi. Orang-orang yang sehat tidak ditentukan oleh setan-setan yang ada jauh dalam mereka. Allport percaya bahwa kekuatan-kekuatan tak sadar itu merupakan pengaruh-pengaruh yang penting pada tingkah laku orang-orang dewasa yang neurotis. Akan tetapi individu-individu yang sehat yang berfungsi pada tingkat rasional dan sadar, menyadari sepenuhnya kekuatan-kekuatan yang membimbing mereka dan dapat mengontrol kekuatan-kekuatan itu juga.
Karena Allport megetahui perbedaan-perbedaan antara manusia yang neurotis dan manusia yang sehat ini, maka dia lebih suka mempelajari hanya orang-orang dewasa yang matang dan hanya sedikit saja yang berbicara mengenai orang-orang yang neuritis. Karena itu dapat disimpulkan bahwa system dari Allport hanya berorientasi pada kesehatan.

B. PERKEMBANGAN PROPRIUM SEBAGAI DASAR PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN YANG SEHAT
Allport ingin menghilangkan kontradiksi-kontradiksi dan kekaburan-kekaburan yang terkandung dalam pembicaraan-pembicaraan tentang “diri” dengan membuang kata itu dan menggantikannya dengan suatu kata lain yang akan membedakan konsepnya tantang “diri” dari semua konsep lain. Istilah yang dipilihnya adalah proprium dan dapat didefinisikan dengan memikirkan bentuk sifat “propiate” seperti dalam kata “appropriate”. Proprium menunjuk kepada sesuatu yang dimiliki seseorang atau unik bagi seseorang. Itu berari bahwa proprium (atau self) terdiri dari hal-hal atau proses-proses yang penting dan bersifat pribadi bagi seorang individu, segi-segi yang menentukan seseorang sebagai yang unik.

PERKEMBANGAN PROPRIUM
Proprium itu berkembang dari masa bayi samapai masa adolesensi melalui tujuh tingkat “diri”. Apabila semua segi perkembangan telah muncul sepenuhnya, maka segi-segi tersebut dipersatukan dalam satu konsep “proprium”. Jadi proprium adalah susunan dari tujuh tingkat “diri” ini. Munculnya proprium merupakan suatu prasyarat untuk suatu kepribadian yang sehat.
1. “Diri” jasmaniah : kita tidak dilahirkan dengan suatu perasaan tentang diri; perasaan tentang diri bukan merupakan bagian dari warisan keturunan kita. Bayi tidak dapat membedakan antar diri (“saya”) dan dunia sekitarnya. Berangsur-angsur, dengan makin bertambah kompleksnya belajar dan pengalamn-pengalaman perceptual, maka berkembanglah suatu perbedaan yang kabur antara sesuatu yang ada “dalam saya” dan hal-hali lain “diluarnya”. Ketika bayi menyentuh, melihat, mendengar dirinya, orang-orang lain, dan benda-benda, perbedaan itu muncul lebih jelas. Kira-kira pada usia 15 bulan, maka muncullah tingkat pertama perkembangan proprium-diri jasmaniah.
2. Identitas-diri : anak mulai sadar akan identitasnya yang berlangsung terus sebagai orang yang terpisah. Anak mempelajari namanya, menyadari bahwa bayangan dalam cermin hari ini adalah bayangan dari orang yang sama seperti yang dilihatnya kemarin, dan percaya bahwa perasaan tentang “saya” atau “diri: tetap bertahan dalam menghadapi pengalaman-pengalaman yang berubah-ubah. Allport berpendapat bahwa segi yang sangat penting dalam identitas diri adalah nama orang. Nama itu menjadi lambing dari kehidupan seseorang yang mengenal dirinya dan membedakannya dari semua diri yang lain di dunia.
3. Harga-diri : hal ini menyangkut perasaan bangga dari anak sebagai suatu hasil dari belajar mengerjakan benda-benda atas usahanya sendiri. Pada tingkat ini, anak ingin membuat benda-benda, menyelidiki dan memuaskan perasaan ingin tahunya tentang lingkungan, memanipulasi dan mengubah lingkungan itu. Allport percaya bahwa hal ini merupakan suatu tingkatan perkembangan yang menentukan apabila orangtua menghalangi kebutuhan anak untuk menyelidiki maka perasaan harga diri yang timbul dapat dirusakkan. Akibatnya, dapat timbul perasaan dihina dan marah. Initinya dalaah kebutuhan anak akan otonomi. Hal ini terlihat dalam tingkah lakunya yang negative sekitar 2 tahun, ketika anak kelihatannya selalu menaentang segala sesuatu yang dikehendaki orangtua untuk dilakukannya. Kemudian sekitar 6 atau 7 tahun harga diri ditentukan oleh semangat bersaing dengan kawan-kawan sebayanya.
4. Perluasan diri (self extension) : mulai sekitar usia 4 tahun. Anak mulai menyadari orang-orang lain dan benda-benda lingkungannya dan fakta bahwa beberapa diantaranya adalah milik anak tersebut. Anak berbicara tentang “rumahku” atau “sekolahku”. Anak mempelajari arti dan nilai dari milik seperti terungkap dalam kata yang bagus sekali “kepunyaanku”. Meskipun dalam usia ini, lingkaran benda-benda dan orang-orang seperti terungkap dengan kata “kepunyaanku” terbatas, namun proses yang menyebabkan kesatuan-kesatuan yang lebih luas menjadi “kepunyaanku” sekarang terbentuk. Ini permulaan dari kemampuan orang untuk memperpanjang dan memperluas dirinya, untuk memasukkan tidak hanya benda-benda tetapi juga abstraksi-abstraksi, nilai-nilai, dan kepercayaan-kepercayaan.
5. Gambaran diri : hal ini menujukkan bagaimana anak melihat dirinya dan pendapatnya tentang dirinya. Gambaran ini berkembang dari interaksi-interaksi antara orangtua dan anak. Lewat pujian atau hukuman, anak belajar bahwa orangtuanya mengharapkannya supaya menampilkan tingkah laku tertentu dan menjauhi tingkah laku yang lain. Orangtua dapat menyebutkan anak itu “baik” sebagai reaksi terhadap beberapa tingkah laku dan “buruk” sebagai reaksi terhadap tingkah laku lain.
6. Diri sebagai Pelaku Rasional : setelah anak mulai sekolah, diri sebagai pelaku rasional ini mulai muncul. Aturan-aturan dan harapan-harapan baru dipelajari guru-guru dan teman-teman sekolah serta hal yang lebih penting ialah diberikannya aktivitas-aktivitas dan tantangan-tantangan intelektual. Anak belajar bahwa dia dapat memecahkan masalah-masalah dengan menggunakan proses-proses yang logis dan rasional.
7. Perjuangan proprium (propriate striving) :dalam masa adolesensi,ini adalah tingkatan terakhir dalam perkembangan diri. Allport percaya bahwa masa adolesensi merupakan suatu masa yang sangat menentukan. Orang sibuk dalam mencari identitas diri yang baru, sangat berbeda dari identitas diri ada usia 2 tahun. Pertanyaan “siapakah saya” adalah sangat penting. Karena didorong dan ditarik dalam arah-arah berbeda oleh orangtua dan kawan-kawan sebaya, anak remaja itu mengadakan percobaan dengan kedok-kedok dan kepribadian orang dewasa.

C. CIRI-CIRI KEPRIBADIAN YANG MATANG MENURUT ALLPORT
1. Perluasan Perasaan Diri
Ketika diri berkembang, maka diri itu meluas menjangkau banyak orang dan benda. Mula-mula diri berpusat hanya pada individu. Ketika orang menjadi matang, dia mengembangkan perhatian-perhatian di luar diri. Akan tetapi, tidak cukup hanya berinteraksi dengan sesuatu atau seseorang di luar diri, seperti pekerjaan. Orang harus menjadi partisipan yang langsung dan penuh. Allport menamakan hal ini “partisipasi otentik yang dilakukan oelh orang dalam beberapa suasana yang penting dari usaha manusia.
Dalam pandangan Allport, suatu aktivitas harus relevan dan penting bagi orang itu. Apabila anda mengerjakan suatu pekerjaan karena anda percaya bahwa pekerjaan itu penting, karena pekerjaan itu menantang kemampuan-kemampuan anda, atau karena mengerjakan pekerjaan itu sebaik-baiknya embuat nada merasa enak, maka anda merupakan seorang partisipan yang otentik dalam pekerjaan itu. Aktivitas itu lebih berarti bagi anda daripada pendapatan yang diperoleh.
2. Hubungan Diri yang Hangat dengan Orang-Orang Lain
Allport membedakan dua macam kehangatan dalam hubungan dengan orang-orang lain : kapasitas untuk keintiman dan kapasitas untuk perasaan haru.
Orang-orang yang sehat secara psikologis mampu memperlihatkan keintiman (cinta) terhadap orangtua, anak, partner, atau teman akrab. Apa yang dihasilkan oleh kapasitas untuk keintiman ini adalah suatu perasaan perluasan diri yang berkembang biak. Syarat lain bagi kapasitas untuk keintiman adalah suatu perasaan identitas diri yang berkembang dengan baik.
Perasaan terharu, tipe kehangatan yang kedua adalah suatu pemahaman tentang kondisi dasar manusia dan perasaan kekeluargaan dengan semua bangsa. Orang yang sehat memiliki kapasitas untuk memahami kesakitan-kesakitan, penderitaan-penderitaan, ketakutan-ketakutan, dan kegagalan-kegagalan yang merupakan ciri kehidupan manusia.
Sebagai hasil dari kapasitas untuk perasaan terharu, keperibadian yang matang sabar tehadap tingkah laku orang-orang lain yang tidak mengadili atau menghukumnya. Orang yang sehat menerima kelemahan-kelemahan manusia, dan mengetahui bahwa dia memiliki kelemahan-kelemahan yang sama.
3. Keamanan Emosional
Sifat dari kepribadian yang sehat ini meliputi beberapa kuakitas. Kualita syang utama adalah penerimaan diri. Kepribadian-kepribadian yang sehat mampu menerima semua segi dari mereka, termasuk kelemahan-kelemahan dan kekurangan-kekurangan tersebut.
Kepribadian-kepribadian yang sehat juga mampu menerima emosi-emosi manusia. Kepribadian-kepribadian yang sehat mengontrol emosi-emosi mereka, sehingga emosi-emosi ini ntidak mengganggu aktivitas-aktivitas antarpribadi. Kontrol ini bukan merupakan represi tetapi emosi-emosi diarahkan kembali ke dalam saluran-saluran yang kebih konstriktif.akan tetapi orang-orang yang neurotis menyerah pada emosi apa saja yang dominan pada saat itu. Berkali-kali memperlihatkan kemarahan atau kebencian, betapapun perasaan-perasaan ini mungkin tidak tepat.
Kualitas lain dari keamanan emosional adalah apa yang disebut Allport “sabar terhadap kekecewaan”. Hal ini menunjukkan bagaimana seseorang bereaksi terhadap tekanan dan terhadap hambatan dari kemauan-kemauan dan keinginan-keinginan. Orangt-orang yang matang tidak dapat begitu sabar terhadap kekecewaan, tidak dapat begitu menerima diri, atau tidak dapat begitu banyak mengontrol diri mereka, jika mereka tidak merasakan suatu perasaan dasar akan keamanan. Mereka telah belajar menghadapi ketakutan-ketakutan hidup dan ancaman-ancaman terhadap ego dengan perasaan seimbang dan mereka telah mengetahui bahwa tekanan-tekanan itu tidak selalu menimbulkan mala petaka.
4. Persepsi Realistis
Orang-orang yang sehat memandang dunia mereka secara objektif. Sebaliknya, orang yang neurotis sering kali harus mengubah realitas supaya membuatnya sesuai dengan keinginan-keinginan, kebutuhan-kebutuhan, dan ketakutan-ketakutan mereka sendiri. Orang-orang yang sehat tidak perlu percaya bahwa orang-orang lain atau situasi-situasi semuanya jahat atau semuanya baik menurut suatu prasangka pribadi terhadap realitas. Mereka menerima realitas sebagaimana adanya.
5. Keterampilan-keterampilan dan Tugas-tugas
Allport menekankan pentingnya pekerjaaan dan perlunya menenggelamkan diri sendiri di dalamnya. Keberhasilan dalam pekerjaan menunjukan perkembangan keterampilan dan bakat tertentu sesuai dengan kemampuan. Tetapi tidaklah cukup hanya memiliki keterampilan yang relevan, kita harus menggunakan keterampilan itu secara ikhlas, antusias, melibatkan dan menempatkan diri sepenuhnya dalam pekerjaan kita.
Allport mengemukakan bahwa ada kemungkinan orang yang memiliki keterampilan menjadi neurotis. Akan tetapi tidak mungkin menemukan orang-orang yang sehat dan matang yang tidak mengarahkan keterampilan mereka pada pekerjaan mereka. Allport mengutip apa yang dikatakan oleh Harvey Cushing ahli bedah otak yang terkenal, “satu-satunya cara untuk melangsungkan kehidupan adalah menyelesaikan suatu tugas.”pekerjaan dan tanggung jawab memberikan arti dan perasaan kontinuitas untuk hidup.
6. Pemahaman Diri
Usaha untuk mengetahui diri secara objektif mulai pada awal kehidupan dan tidak akan pernah beerhenti tetapi ada kemungkinan mencapai suatu tingkat pemahaman diri (self-objectification) tertentu yang berguna dalam setiap usia. Kepribadian yang sehat mencapai suatu tingkat pemahaman diri yang lebih tinggi daripada orang yang neurotis.
Pengenalan diri yang memadai menuntut pemahaman tentang hubungan atau perbedaan antara gamabaran tentang diri yang dimiliki seseorang dengan dirinya menurut keadaan yang sesungguhnya.
Hubungan lain yang penting adalah hubungan antara apa yang dipikirkan seseorang tentang dirinya dan apa yang dipikirkan orang-orang lain tentang dirinya itu. Orang yang sehat terbuka pada pendapat orang lain dalam merumuskan suatu gambaran diri yang objektif.
Orang memiliki suatu tingkat pemahaman diri yang tinggi tidak mungkin memproyeksikan kualitas-kualitas pribadinya yang negatif kepada orang-orang lain, Allport juga mengemukakan bahwa orang yang memiliki wawasan diri yang lebih baik adalah lebih cerdas daripada orang yang memiliki wawasan yang kurang.
7. Filsafat Hidup yang Mempersatukan
Allport menyebutkan dorongan yang mempersatukan “arah”, dan lebih terlihat pada kepribadian yang sehat daripada orang neurotis. Arah itu membimbing semua segi kehidupan seseorang menuju suatu tujuan serta memberikan orang itu suatu alasan untuk hidup. Kita membutuhkan tarikan yang tetap dari tujuan-tujuan yang berarti. Jadi, bagi Allport rupanya mustahil memiliki suatu kepribadian yang sehat tanpa aspirasi-aspirasi dan arah ke masa depan. Allport menekankan bahwa nilai-nilai adalah sangat penting bagi perkembangan suatu filsafat hidup yang mempersatukan.
Memiliki nilai-nilai yang kuat, jelas memisahkan orang yang sehat dari orang yang neurotis. Orang yang neurotis tidak memiliki nilai-nilai atau hanya memiliki nilai-nilai yang terpecah-pecah dan bersifat sementara. Nilai-nilai dari orang yang neurotis tidak tetap atau tidak cukup kuat untuk mengikat atau mempersatukan semua segi kehidupan.
Allport mengemukakan perbedaan antara suaru hati yang matang dan suara hati yang tidak matang. Suatu suara hati yang tidak matang sama seperti suara hati kanak-kanak, yang patuh dan membudak, penuh dengan pembatasan-pembatasan dan larangan-larangan yang dibawa dari masa kanak-kanak ke dalam masa dewasa. Suara hati yang tidak matang bercirikan perasaan “harus” dan bukan “sebaiknya”. Dengan kata lain, orang yang sehat berkata, “saya sebaiknya bertingkah laku begini”, dan orang tidak sehat berkata, “saya sebaiknya bertingkah laku begini”. Suara hati yang matang adalah suatu perasaan kewajiban dan tanggung jawab kepada diri sendiri dan kepada orang lain.



D. PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN SELF MENURUT ROGERS

Dalam masa kecil, anak mulai membedakan salah satu degi pengalamannya dari semua dan lain-lainnya. Anak itu mengembangkan kemampuan untuk membedakan antara apa yang menjadi bagian dari dirinya dan semua benda yang dilihat, didengar, diraba, dan diciumnya ketika ia mulai membentuk suatu lukisan dan gambaran tentang siapa dia. Dengan kata lain anak itu mengembangkan suatu pengertian diri (self concept).
Sebagai bagian dari self concept, anak itu juga menggambarkan dia akan menjadi siapa. Gambaran-gambaran itu dibentuk sebagai suatu akibat dari bertambah kompleksnya interaksi dengan orang lain. Cara-cara khusus bagaimana diri itu berkembang dan apakah dia akan menjadi sehat atau tidak tergantung pada cinta yang diterima anak itu pada masa kecil. Pada waktu diri itu mulai berkembang, anak itu juga belajar membutuhkan cinta. Rogers menyebut kebutuhan ini “Penghargaan Positif” (positive regard).
Self-concept yang berkembang dari anak itu sangat dipengaruhi oleh ibu. Anak itu mengamati suatu celaan sebagai suatu celaan yang luas dan tersebar dalam setiap segi dari adanya. Anak itu menjadi peka terhadap setiap tanda penolakan dan segera merencanakan tingkah lakunya menurut reaksi yang diharapkan akan diberikan.

E. PERANAN POSITIF REGARDS DALAM KEPRIBADIAN INDIVIDU MENURUT ROGERS
Suatu kebutuhan yang memaksa dimiliki semua manusia selalu mencari positive regard. Tapi, tidak semua anak yang cukup puas akan kebutuhan ini. Anak puas kalau ia menerima kasih saying, cinta dan persetujuan.anak tersebut harus bekerja keras untuk positive regard dengan mengorbankan aktualisasi diri. Anak dalam situasi ini mengembangkan “penghargaan positif bersyarat”. Kasih sayang dan cinta yang diterima anak adalah syarat terhadap tingkah lakunya yang baik. Syarat utama bagi timbulnya kepribadian sehat adalah penerimaan “penghargaan positif tanpa syarat” pada masa kecil. Ini berkembang apabila ibu memberikan cinta dan kasih sayang tanpa memperhatikan bagaimana anak bertingkah laku.

F. CIRI-CIRI ORANG YANG BERFUNGSI SEPENUHNYA

Menurut Rogers ada 5 ciri orang yang berfungsi sepenuhnya, yaitu :
1. Keterbukaan dan Pangalaman
Keterbukaan pada pengalaman adalah sifat yang defensive. Setiap pendirian dan perasaan berasal dari dalam dan luar disampaikna ke sistem syaraf organisme tanpa rintangan. Orang yang berfungsi sepenuhnya dapat dikatakan lebih emosional dalam pengertian bahwa dia mengalami banyak emosi yang bersifat positif dan negatif dan mengalami emosi-emosi itu lebih kuat daripada orang yang defensive.
2. Kehidupan Eksistensial
Rogers percaya bahwa kualitas dari kehidupan yang eksistensial merupakan segi yang sangat esensial dan kepribadian yang sehat. Kepribadian terbuka kepada segala sesuatu yang terjadi pada momen itu dan dia menemukan dalam setiap pengalaman suatu struktur yang dapat berubah dengan mudah sebagai proses suatu struktur yang dapat berubah dengan mudah sebagai respon atas pengalaman momen yang berikutnya.
3. Kepercayaan Terhadap Organisme Orang Sendiri
Bertingkah laku menurut apa yang dirasa benar, merupakan pedoman yang sangat dapat diandalkan dalam memutuskan suatu tindakan, lebih dapat diandalkan daripada faktor-faktor rasional atau intelektual. Rogers membandingkan kepribadian yang sehat dengan sebuah komputer di mana sebuah data yang relevan telah diprogramkan ke dalamnya. Komputer itu mempertimbangkan semua segi masalah, semua pilihan dan pengaruh-pengaruhnya, dan dengan cepat menentukan tindakan.
Orang yang defensif membuat keputusan menurut larangan-larangan yang membimbing tingkah lakunya. Karena orang yang defensif tidak mengalami sepenuhnya, maka ia tidak memiliki data yang lengkap dan tepat tentang semua segi dari suatu situasi.
4. Perasaan Bebas
Rogers percaya bahwa semakin seorang sehat secara psikologis, semakin juga ia mengalami kebebasan untuk memilih dan bertindak.
Orang yang defensif tidak memiliki perasaan-perasaan bebas. Orang ini tidak dapat memutuskan untuk bertingkah laku dengan cara tertentu, namun tidak dapat mewujudkan pilihan bebas itu ke dalam tingkah laku yang aktual.
5. Kreativitas
Semua orang yang berfungsi sepenuhnya sangat kreatif. Orang-orang yang terbuka sepenuhnya kepadas semua pengalaman, yang percaya akan organisme mereka sendiri, yang fleksibel dalam keputusan serta tindakan mereka ialah orang-orang yang akan mengungkapkan siri mereka dalam produk yang kreatif dan kehidupan kreatif dalam semua bidang kehidupan mereka.
Rogers percaya bahwa orang-orang yang berfungsi sepenuhnya lebih mampu menyesuaikan diri dan bertahan terhadap perubahan yang drastis dalam kondisi lingkungan. Mereka memiliki kreativitas dan spontanitas untuk menggulangi perubahan traumatis.


SUMBER:
PSIKOLOGI PERTUMBUHAN PENGARANG DUANE SCHULTS

Rabu, 21 Oktober 2009

(TULISAN) PRIBADI YANG SEPERTI APAKAH ANDA?

Berikut adalah tipe-tipe kepribadian yang saya kutip dari buku MENGUPAS KEPRIBADIAN ANDA karangan Amit Abraham. Silahkan disimak!

TIPE-TIPE KEPRIBADIAN

TIPE REALISTIS
- Mempunyai keterampilan dan koordinasi motor yang baik tetapi kurang dalam keterampilan verbal dan antarpribadi.
- Tipe ini kadang merasa tidak nyaman berada dalam pertemuan sosial.
- Tipe ini memandang diri sebagai orang yang cenderung mekanis dan lebih menyukai persoalan konkret daripada yang abstrak.
- Mempunyai tujuan politis dan ekonomis yang konvensional.
- Tipe ini jarang tampil kreatif dalam seni atau ilmu pengetahuan namun senang membuat barang menggunakan berbagai peralatan.

TIPE INVESTIGATIF
- Memiliki orientasi keilmuan yang kuat dan biasanya berorientasi tugas, intospektif dan asosial.
- Tipe ini lebih senang memikirkan daripada menangani persoalan anda secara praktis.
- Mempunyai kebutuhan besar untuk memahami dunia atau alam fisik.
- Menikmati tugas yang ambigu, lebih suka bekerja sendiri dan biasanya merasa kurang mempunyai kamampuan persuasif.
- Tipe ini percaya diri dalam kemampuan ilmiah dan intelektual. Mempunyai nilai dan sikap yang nonkonvensional.

TIPE ARTISTIK
- Lebih menyukai situasi tidak terstruktur yang membuka lebar-lebar pintu ekspresi diri.
- Introspektif dan tidak begitu sosial
- Mempunyai lebih sedikit persoalan ego.
- Mempunyai kebutuhan yang lebih besar untuk ekspresi individual, serta cenderung pada perilaku impulsif.
- Menghindari persoalan yang sangat terstruktur atau aktifitas fisik, dan melihat diri sendiri sebagai seorang yang orisinal, intuitif, kreatif, tidak tegas, introspektif dan mandiri.

TIPE BISNIS
- Mempunyai keterampilan verbal yang baik yang sangat cocok untuk kegiatan penjualan.
- Mempunyai sifat dominan dan kemimpinan yang kuat.
- Memiliki semangat kuat untuk mencapai tujuan organisasi dan keuntungan ekonomis.
- Cenderung untuk menghindari situasi kerja yang memakan waktu lama dalam upaya intelektual.
- Menyukai tugas sosial yang ambigu dan menaruh perhatian besar dalam kekuasaan, status dan kepemimpinan.
- Melihat diri sendiri sebagai orang yang sangat agresif, popular, percaya diri, periang dan sosial.

TIPE SOSIAL
- Sangat sosial dan bertanggung jawab, humanis, dan sering kali juga agamis.
- Senang bekerja dalam kelompok dan mempunyai keterampilan verbal dan antarpribadi yang baik.
- Menghindari pemecahan masalah intelektual, penggunaan fisik, dan aktifitas sosial yang sangat teratur.
- Lebih suka memecahkan masalah melalui perasaan dan manipulasi antarpribadi dengan orang banyak.
- Menikmati kegiatan yang meliputi pengajaran, perawatan, pengembangan dan pencerahan orang lain.

TIPE KONVENSIONAL
- Menyukai lingkungan yang teratur rapid an cenderung pada aktivitas verbal dan numeric yang sistematis.
- Siap menuruti keinginan kelompok dan tidak keberatan memainkan peran bawahan.
- Sangat efisien dengan tugas yang terdefinisi dan terstruktur dengan jelas, serta cenderung menghindari situasi ambigu yang melibatkan hubungan antarpribadi atau tugas fisik.
- Sangat patuh, kalem dan teratur serta praktis.
- Memiliki kecenderungan dengan kekuasaan, status, kepemilikan materi dan nilai.

Setelah anda membaca artikel saya, kira-kira termasuk pribadi yang seperti apakah anda?

(TULISAN) DINAMIKA PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN

Kepribadian dapat di definisikan sebagai pola-pola pikiran, perasaan dan perilaku yang sudah berurat akar mendalam dan relative menetap. Salah satu system Teori Psikoanalisa dari Sigmund Freud dan pengikut-pengikutnya, percaya bahwa proses bawah sadar menuntun sebagaian besar perilaku manusia.


Walaupun tidak disadari, impuls dan dorongan itu selalu berusaha menampilkan diri. Teori kepribadian lain yang berpengaruhy berasal dari Behaviorisme yang diwakilkan oleh Skinner. Ia melihat bahwa perilaku manusia sebagian besar ditentukan oleh konsekuensi dari perilaku itu. Jika sebuah perilaku diberi hadiah, perilaku itu akan diulang, jika dihukum, kecil kemungkinan perilaku itu akan diulang.

PEMBENTUKAN DAN PENGEMBANGAN


Sifat bawaan (heredity) dan lingkungan berinteraksi membentuk kepribadian. Sejak dilahirkan, tiap bayi sudah unik, entah karena variable bawaan atau kondisi kehamilan dan kelahiran yang berbeda. Misalnya ada bayi yang lebih aktif dibandingkan yang lain. Perbedaan itu dapat mempengaruhi bagaimana orangtua merespon bayinya. Selain dari pengaruh bawaan, apa yang dialami oleh anak selama masa pertumbuhan memiliki pengaruh yang lebih besar atau lebih kecil, tegantung pada kapan hal itu terjadi. Banyak psikolog percaya bahwa terdapat periode-periode kritis dalam pengembangan kepribadian. Ini adalah periode ketika seorang individu menjadi lebih sensitive terhadap tipe pengalamn tertentu. Ada periode, misalnya, saat kemampuan bahasa berubah dengan sangat cepatnya. Kebanyakan pakar percaya bahwa pengalaman seorang anak dalam keluarga sangat penting bagi pengembangan kepribadiannya.


Sebelumnya, para psikolog percaya bahwa kombinasi sifat-sifat individu membentuk sebuah kepribadian, dan bahwa kepribadian ini amat konsisiten selama jangka waktu yang lama. Namun demikian, akhir-akhir ini banyak psikolog yang berpendapat bahwa sifat-sifat itu hanya ada dalam subjektivitas seseorang dan bahwa kepribadian seseorang berubah sesuai dengan situasi.

IMPLIKASI


Sifat dapat berubah sesuai dengan situasinya, dank arena itu kita dapat beradaptasi dengan lingkungan serta berkembang menjadi manusia yang sehat. Proses adaptasi sebagian besar ditentukan oleh cara kita mengalami dan melihat hal-hal. Sikap kitalah yang bertanggung jawab atas adaptasi dan penyesuaian semacam itu. Kita harus menganggap bahwa semua hal, baik atau buruk, memiliki sisi positif dan kita harus belajar untuk memanfaatkan hal-hal itu. Kita dapat mengubah diri kita dan menjalankan pesan sesuai keperluan, demi kepentingan psikologis dan social kita. Jadi, mari melangkah ke depan dan menerapkannya.



SUMBER :

MENGUPAS KEPRIBADIAN ANDA (AMIT ABRAHAM)

(TULISAN) DINAMIKA PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN

Kepribadian dapat di definisikan sebagai pola-pola pikiran, perasaan dan perilaku yang sudah berurat akar mendalam dan relative menetap. Salah satu system Teori Psikoanalisa dari Sigmund Freud dan pengikut-pengikutnya, percaya bahwa proses bawah sadar menuntun sebagaian besar perilaku manusia.

Walaupun tidak disadari, impuls dan dorongan itu selalu berusaha menampilkan diri. Teori kepribadian lain yang berpengaruhy berasal dari Behaviorisme yang diwakilkan oleh Skinner. Ia melihat bahwa perilaku manusia sebagian besar ditentukan oleh konsekuensi dari perilaku itu. Jika sebuah perilaku diberi hadiah, perilaku itu akan diulang, jika dihukum, kecil kemungkinan perilaku itu akan diulang.

PEMBENTUKAN DAN PENGEMBANGAN

Sifat bawaan (heredity) dan lingkungan berinteraksi membentuk kepribadian. Sejak dilahirkan, tiap bayi sudah unik, entah karena variable bawaan atau kondisi kehamilan dan kelahiran yang berbeda. Misalnya ada bayi yang lebih aktif dibandingkan yang lain. Perbedaan itu dapat mempengaruhi bagaimana orangtua merespon bayinya. Selain dari pengaruh bawaan, apa yang dialami oleh anak selama masa pertumbuhan memiliki pengaruh yang lebih besar atau lebih kecil, tegantung pada kapan hal itu terjadi. Banyak psikolog percaya bahwa terdapat periode-periode kritis dalam pengembangan kepribadian. Ini adalah periode ketika seorang individu menjadi lebih sensitive terhadap tipe pengalamn tertentu. Ada periode, misalnya, saat kemampuan bahasa berubah dengan sangat cepatnya. Kebanyakan pakar percaya bahwa pengalaman seorang anak dalam keluarga sangat penting bagi pengembangan kepribadiannya.

Sebelumnya, para psikolog percaya bahwa kombinasi sifat-sifat individu membentuk sebuah kepribadian, dan bahwa kepribadian ini amat konsisiten selama jangka waktu yang lama. Namun demikian, akhir-akhir ini banyak psikolog yang berpendapat bahwa sifat-sifat itu hanya ada dalam subjektivitas seseorang dan bahwa kepribadian seseorang berubah sesuai dengan situasi.

IMPLIKASI

Sifat dapat berubah sesuai dengan situasinya, dank arena itu kita dapat beradaptasi dengan lingkungan serta berkembang menjadi manusia yang sehat. Proses adaptasi sebagian besar ditentukan oleh cara kita mengalami dan melihat hal-hal. Sikap kitalah yang bertanggung jawab atas adaptasi dan penyesuaian semacam itu. Kita harus menganggap bahwa semua hal, baik atau buruk, memiliki sisi positif dan kita harus belajar untuk memanfaatkan hal-hal itu. Kita dapat mengubah diri kita dan menjalankan pesan sesuai keperluan, demi kepentingan psikologis dan social kita. Jadi, mari melangkah ke depan dan menerapkannya.
SUMBER :
MENGUPAS KEPRIBADIAN ANDA (AMIT ABRAHAM)

Kamis, 15 Oktober 2009

ANOREKSIA

Anoreksia adalah kelainan psikis yang diderita seseorang berupa kekurangan nafsu makan meski sebenarnya lapar dan berselera terhadap makanan. Kondisi ini biasanya ditandai beberapa gejala psikologis seperti ingin memiliki tubuh kurus, takut berlebihan terhadap kegemukan, menolak untuk mempertahankan berat badan yang normal, hilangnya siklus menstruasi, mempelajari tentang makanan dan kalori secara berlebihan dan menyembunyikan atau sengaja membuang makanan.
Sekitar 95 persen penderita anoreksia adalah perempuan berstatus sosial ekonomi menengah ke atas. Kelainan ini mulai muncul di masa remaja dan kadang di masa dewasa. Anoreksia bisa bersifat ringan, hanya sementara atau berat dan berlangsung lama.
Aktris Hollywood Tori Spelling baru-baru ini dikabarkan menderita anoreksia. Media menyebutkan seperti itu karena tubuhnya yang semakin mengurus. Bahkan dikabarkan, berat badannya mencapai 44 kg. Tapi lagi-lagi Tori membantah hal itu.
Banyak model dari luar negeri yang mengidap Anoreksia. Dikarenakan tuntutan sebagai seorang model yang harus menggunakan size O. Bisa kita lihat bagaimana model-model luar negeri yang tampak super kurus.
Penyebab dari anoreksia hingga kini belum diketahui. Tetapi para ahli kesehatan berpendapat bahwa faktor sosial memegang peranan penting dari anoreksia. Biasanya para penderita ingin menjadi kurus karena merasa kegemukan.
Penderita menganggap dirinya tidak menarik, tidak sehat dan juga tidak diinginkan. Penderita anoreksia bisa mengalami dehidrasi dan cenderung sering pingsan. Kelainan ini juga memicu kematian mendadak karena irama jantung yang tidak normal.
Penderita Anoreksia selalu menganggap dirinya gemuk, apabila dia berkaca pasti ia merasa sangat gemuk. Padahal, tubuhnya sangat kurus. Yang saya lihat, penderita anoreksia tubuhnya sangat menyedihkan, maksudnya hanya kulit berbalut tulang saja. Rongga-rongga di dadanya saja sangat jelas terlihat. Wajah merekapun sangat tidak segar. Beda sekali dengan orang yang “kurus”. Kurus sehat bisa terlihat dari wajahnya yang segar. Tapi kurus anoreksia benar-benar tidak menampakan kesegaran dan keceriaan wajahnya.
Untuk pengobatannya adalah mengembalikan berat badan normal. Jika berat badan turun sangat cepat atau banyak (sampai 25 persen dibawah berat badan normal) maka sangat disarankan untuk mengembalikan bobot tubuh ke berat normal. Pengobatan awal biasanya dilakukan di rumah sakit, kadang diberikan makanan berupa infus atau selang nasogastrik.
Cara kedua adalah dengan melakukan terapi psikis yang disertai pemberian obat. Apabila status gizinya sudah baik maka terapi akan dimulai oleh psikolog. Terapi ini bisa berupa psikoterapi individual, kelompok atau keluarga. Jadi alangkah lebih baik jika anda tidak terlalu memikirkan performance yang sempurna, apabila hal itu hanya akan merugikan diri sendiri. Yang terpenting adalah kecantikan dalam diri anda yang akan tetap bersinar indah.

Sumber :
Perempuan.com
My own words

Minggu, 11 Oktober 2009

PERBEDAAN PSIKOANALISA, BEHAVIORISME, DAN HUMANISTIK BESERTA KRITIKAN HUMANISTIK TERHADAP PSIKOANALISA DAN BEHAVIORISME

BEHAVIORISME
Aliran ini timbul di Rusia dan diprakasai oleh John B. Watson (1879-1958) yang lama di Universitas Johns Hopkins. Watson menolak bahwa pikiran sebagai subjek psikologi dan bersikeras bahwa psikologi dibatasi pada studi tentang perilaku dari kegiatan-kegiatan manusia dan binatang yang dapat diobservasi.
Aliran mempunyai 3 ciri penting :
1. Menekankan pada respon-respon yang dikondisikan sebagai elemn-elemen atau bengunan perilaku.
2. Menekankan pada perilaku yang dipelajari daripada perilaku yang tidak dipelajari. Behaviorisme menolak kecenderungan-kecenderungan perilaku bawaan.
3. Cirri ketiga dari behaviorisme difokuskan pada perilaku binatang. Menurut Watson, tidak ada perbedaan esensial antara perilaku manusia dan perilaku binatang dan bahwa kita dapat belajar tantang perilaku kita sendiri dari studi tentang apa yang dilakukan binatang.
Dan menurut Watson :
1. Manusia diperlakukan sebagai mesin, maksudnya adalah manusia sebagai suatu system kompleks yang betingkah laku menurut cara yang sesuai hokum.
2. Ciri-cirinya tersusun baik, teratur dan ditentukan sebelumnya, dengan banyak spontanitas, kegembiraan hidup, dan kreativitas. Jadi manusia dianggap layaknya alat pengatur panas.
3. Aliran ini menganggap manusia yang biasa memberikan respon positif terhadap stimulus dari luar.
4. Aliran ini juga menganggap manusia tidak punya sikap diri sendiri.

PSIKOANALISA
Psikoanalisa mempunyai dampak yang besar dalam pemikiran dan teori dari para ahli psikologi. Psikoanalisa ditemukan di Vienna, Austria, oleh Sigmund Freud (1856-1938). Selama prakteknya dengan pasien neurotic, Freud mengembangkan suatu teori perilaku dan pikiran dengan mengatakan bahwa kebanyakan apa yang kita lakukan dan pikirkan hasil dari keinginan atau dorongan yang mencari pemunculan dalam perilaku dan pikiran. Titik penting dari keinginan dan dorongan ini, menurut teori psikoanalisa adalah bahwa mereka bersembunyi dari kesadaran individual, dengan kata lai, mereka tidak disadari. Ini adalah ekspresi dan dorongan tidak sadar yang muncul dalam perilaku dan pikiran. Istilah “motivasi yang tidak disadari” atau manguraikan ide kunci dari psikoanalisa.
1. Aliran ini melihat dari sisi negative individu, alam bawah sadar (ID, EGO, SUPEREGO), mimpi dan masa lalu.
2. Terbatas mengabaikan potensi yang dimiliki manusia.
3. Melihat dari sisi sakit adalah sebagai kodrat manusia yang negative.
4. Memberikan gambaran pesimis tentang kodrat manusia.

HUMANISTIK
Abraham Maslow (1908-1970) dapat dipandang sebagai bapak dari psikologi Humanistik. Aliran ini merasa tidak puas terhadap bahviorisme dan psikoanalisa, dan memfokuskan penelitiannya pada manusia dengan ciri-ciri eksistensinya. Psikologi Humanistik mulai di Amerika Serikat pada tahun 1950 dan terus berkembang.
Aliran ini menganggap setiap orang punya kemampuan untuk lebih baik, punya pandangan yang optimis dan berharap menjadi lebih baik.
1. Punya pandangan yang segarv tentang manusia.
2. Melihat individu untuk tumbuh
3. Percaya pada kodrat individu, maksudnya :
- Individu pasti dapat dan harus mengatasi masa lampau
- Secara kodrat biologis dan ciri lingkungan
- Individu harus tumbuh dan berkembang melampaui kekuatan-kekuatan negative yang secara potensial menghambat.
4. Optimis dan penuh harapan
5. Individu tidak hanya cukup bebas dari sakit emosional.

KRITIKAN HUMANISTIK TERHADAP PSIKOANALISA DAN BEHAVIORISME

KRITIKAN HUMANISTIK TERHADAP PSIKOANALISA

1. Mengabaikan potensi manusia
2. Kodrat manusia dianggap pincang
3. Melihat dari sisi buruk manusia

KRITIKAN HUMANISTIK TERHADAP BEHAVIORISME
1. Manusia diangap sebagai mesin yang tersusun
2. Mengabaikan potensi manusia
3. Memandang behaviorime mendehumanisasi manusia


SUMBER:
My Own Note Book
Psikologi Umum (A.M Heru Basuki)
Psikologi Umum 1 (B.P Dwi Riyanti, Hendro Prabowo, Ira Puspitawati)

Senin, 05 Oktober 2009

PURAGUNDEFRESCHYCHAN...Realife FRIENDSHIP

Menginjak bangku kuliah, aku bertemu dengan 7 orang teman yang berbeda karakter.Mereka adalah Anggun, Chyntia, Dessy, Fristy, Niken, dan Putri. They are my best friend, really best. Mungkin orang yang belum mengenal kami menganggap kami ini adalah cewe berGank yang gimana...gitu...tapi sebenarnya kami tidak bergank...kami selalu berbaur. Kami hanya bersahabat. Moment yang tak akan kami lupakan, saat kami menjadi model cover UG News Gunadarma. Di situlah kewanitaan kami muncul hehehe... Yang tadinya pada tidak suka dandan, semuanya bermake up. Kalau ingat itu, saya jadi ingin ketawa. Tapi bukan bahagia saja yang ada di kehidupan kami. Kami pun pernah slek. Mungkin, anak-anak kelas sudah mulai tahu apabila kami sedang ada masalah. Mungkin bisa dilihat dari cara kami duduk. Biasanya kami selalu bertujuh, tapi kalau ada slek jadi terpencar.

Pengalaman kami yang tak terlupakan adalah saat pergi ke Situ Gintung. That's a best moment in our life. Benar-benar mendapatkan pelajaran yang berharga sekali. Kita bisa sama-sama merasakan bagaimana kesedihan para korban, kehilangan saudara-saudara mereka serta bisa menghibur mereka juga.
Hobi kami bertujuh itu adalah karaoke. Kalau berbelanja, kami tidak terlalu sering. Pasti kalau pergi ke mal, kami selalu karaoke. Pernah, saat istirahat dan kebetulan dosen jam pertama tidak ada. Kami punya rencana untuk karaoke. Kami karaoke sampai terlupakan waktu kalau jam berikutnya sudah dimulai. Alhasil, kami tidak boleh masuk pelajaran tersebut.
Ohya, saya akan bercerita tentang sahabat-sahabat saya ini :
- Anggun : sesuai namanya, anaknya sangat anggun. Tidak nakal. Ya maksudya nanak baik-baiklah... Anggun juga yang paling pintar diantara kami. Kami selalu belajar bersama apabila ada kuiz atau ujian.
- Chyntia : Kalau dia suaranya kayak se RT. Ngomong pelan, tapi tetap aja kencang. Dia yang paling narsis di antara kami. Chy termasuk anak rumahan, yang gak boleh pulang lewat dari magrib.
- Dessy : Wah, ini dia biang dari segalanya. Kita sebut dia madam. Karena biang ribut. Orangnya bawel banget. Tapi kalau dekat sama Dessi, kita jadi awet muda. Coz ketawa muluu kerjaan kita.
- Fristy : dia ini termasuk yang paling rajin diantara kami. Dia juga kami sebut tukang jual pulsa. Kadang kami panggil dia Popon yang artinya Poni. Dia ini primadonanya PRGDFCC. Suaranya sangat bagus sekali. Kalau kami karaokean, misalnya, fristy tidak ikut, kami jadi senang, coz suara kami jadi bagus kalau gak ada dia hehehe dengan fristy juga saya bisa tahu apa arti hidup itu.
- Niken : pecinta Afgan banget dee….Gara-gara dia, saya jadi ngefans juga sama Afgan. Abisnya saya selalu diajakin dia untuk nonton konser yang ada Afgannya. Niken ini terkenal dengan muka juteknya. Tapi sebenarnya dia gak jutek loh. Dia periang sekali.
- Putri : waah… kalau ini mah tante gw. Kenapa tante? Rupanya, kami adalah sodara. Itu pun juga baru ketahuan kalau Niken gak tanya. Tante gw Married sama omnya putrid. Ya bisa dibilang sodara jauuuuuh banget. She is so kind. Kadang kalau bicara, suka kelibet, mungkin gara-gara pake behel kali ya.
Tapi apapun yang terjadi, kami tidak mau terpisah. We are together. Ya walaupun kenyataannya, kami pisah kelasnya. Saya sama Putrid an Fristy. Dessi, Anggun, Chy dan Niken sekelas.
In this blog, I just wanna say thank u my friends for ur day. I feel so happy if I am with u. You are my sistas girls. We are together. Whateva will happened with us, I just wanna say I Love U my sistas.

This article for my PURAGUNDEFRESCHYCHAN. This blog as appreciated for u all.

Created by : TNA

LEBARAN KELABU

Hari Raya Idul Fitri adalah hari yang ditunggu-tunggu oleh orang Islam sebagai hari kemerdekaan. Dimana kita telah melewati bulan ramadhan, bulan puasa. Tapi untuk tahun ini terasa beda untukku. Ceritanya begini ....

Dua minggu sebelum lebaran...

Mama ku di telepon oleh adiknya yang berada di Riau, tepatnya di Dumai. Mereka memberitahu bahwa kakek sedang sakit. Mama ku hanya bertanggapan biasa saja, karena kakekku memang suka sakit-sakitan, maklumlah orang sudah tua. Sudah 82 tahun. Kata orang- orang sudah melebihi umur Rasulullah SAW. Ya sudah, mamaku hanya telepon orang Dumai untuk sekedar tanya kabar.

Seminggu sebelum lebaran....

Pagi-pagi, om ku telepon mamaku. Ia memberitahu, bahwa kakek semakin parah. Kami semua hanya bisa berdoa untuk kakek. Bagaimana kami mau ke sana? Tiket saja susahnya minta ampun. Apalagi orang-orang mulai mudik.
Mamaku langsung telepon temannya yang berada di Dumai. kebetulan, teman mamaku ini suaminya dokter. Dan mereka sudah menganggap Kakekku sebagai orangtuanya. Ia datang ke rumah kakekku dengan berbekal alat-alat medis.
Awalnya kakekku tidak mau diinfus, mungkin karena kakek sudah terlalu lemah ia hanya bisa pasrah saja. Bayangkan, dulu kakekku gemuk, sehat sekali, tapi sekarang hanya kulit berbalut tulang.
Malamnya, tanteku yang seorang perawat datang ke untuk mencek keadaan kakek. Saat sedang di cek, kakekku dikabarkan meninggal. Keluarga semuanya pada panik. Entah mukzijat apa yang Allah berikan kepada kakekku, ia hidup kembali. Rupanya pembuluh darah kakek ada yang pecah karena kakek kaget dengan suara petasan.

2 hari menjelang lebaran....

Mamaku di suruh pulang ke Dumai hari itu juga. Karena kondisi kakek sangat memprihatinkan. Om ku bilang mungkin hanya menunggu mama dan om ku saja. Kebetulan hanya mama dan om ku yang jauh dari kakek.
Mamaku berangkat sore hari. Semua biaya di tanggung tanteku.
Karena pada saat itu tidak ada pesawat yang langsung jke Dumai, jadinya mama transit ke Pekan Baru. Di sana ini sudah di tunggu oleh adiknya. Amat malang, adik mamaku habis mengalami kecelakaan. Mobilnya hancur. Tapi yang penting, adik dan keluarga mamaku selamat.
Mamaku bercerita, ia buka puasanya jam 10 malam, sampai di Dumainya jam setengah 4 waktu sahur. Langsung mamaku ke rumah sakit.

saat lebaran....

Aku shalat Ied hanya bersama papa dan kakakku saja. Pulang Shalat, kami menelepon Mama, mengucapkan Selamat Idul Fitri. Tapi suara mama menggambarkan kalau ia sedang sedih. Rupanya, tak ada satupun keluarga mamaku yang pergi shalat Ied, karena kakekku sangat kritis. Istilahnya nyawanya tinggal seujung tanduk saja.
Kami juga ikut sedih.
Jam 9.00 WIB kami telepon mama lagi, untuk menanyakan keadaan kakek. Kata mama kakek sudah pulih kembali. Kami sangat bersyukur sekali. Dan kami juga sempat berbicara dengan kakek lewat telepon. Air mata ini tak tertahankan mendengar suara kakek.

Setelah 10 hari di Dumai, mamaku pulang. Dia banyak bercerita tentang kondisi Kakek. Katanya, kakek sudah seperti anak kecil. Yang di pakaikan pampers.
Mama juga bilang, waktu lebaran itu, tensi kakek sudah sangat menurun. Sistoliknya 50 tapi Diastoliknya 0 (maksudnya 50/0). Dokter juga sudah "angkat tangan". Tapi sekali lagi, ini adalah mukjizat Allah, disaat orang sedang sedih, sedang membaca surat Yasin, tiba-tiba Kakekku pulih kembali. Ia terbangun dengan mengucapkan kata, "Chris John sudah tanding belum?". Orang yang tadinya sedih, malah dibuat tertawa dengan tingkah kakekku. Sungguh mukjizat. Secara fisik, kakekku sudah lemah. Tapi secara ingatan, ia masih sehat. Bahkan, ia masih bisa mengingat cucunya satu per satu.

Itulah kisah lebaranku. Lebaran tanpa mama. Lebaran dengan hati penuh kecemasan dengan kakek. Tapi aku hanya bisa bersabar, dan mungkin aku sudah jadi terbiasa dengan ini, dulu juga aku pernah lebaran di rumah sakit saat papaku sakit. Dia dirawat.

Tapi semua ini aku jadikan pelajaran. Lebaran itu tak selalu indah. Inilah saatnya, di saat kita bersedih, kita jadi ingat kembali akan Allah.



Created by :
Tiara N.A

Minggu, 04 Oktober 2009

EKSIBISIONIS

Eksibisionis berasal dari kata exhibition yang artinya pameran, memamerkan, atau mempertontonkan. Eksibisionis adalah dorongan fantasi sexual yang mendesak dan terus-menerus dengan memamerkan bagian genitalnya kepada orang lain. Dorongan tersebut bertujuan untuk menakuti, mengejutkan, atau untuk dikagumi.

Contoh Kasus :
Putri sedang berjalan menuju kampusnya, di tengah jalan, ia dipanggil dengan pengendara motor. Yang memanggil rupanya orang yang di bonceng. Putri sangka, orang ini mau menunjukin jalan. Rupanya orang itu berkata, “neng, tidur sama abang yuk”. Putri langsung syok mendengarnya. Orang yang dibonceng tadi terus mengejar Putri sambil mengeluarkan alat kelaminnya.
Seperti juga dikatakan A. Kasandra, Psikolog, di Jakarta Selatan bahwa eksibisionis adalah orang yang mempunyai kebutuhan dorongan atau keinginan yang lebih dari orang rata-rata pada umumnya dalam menampilkan diri di depan orang banyak. masalahnya mana yang masih sebatas normal dan tidak, memang agak sulit. bila sampe memamerkan organ intim atau melakukan gerakan-gerakan sensual untuk kesenangan pribadi, itu sudah tidak eksibisionis dini.
Perilaku eksibisionis masuk kategori penyimpangan kejiwaan dalam hal seksual bila memamerkan organ seks untuk kepentingan pribadi. "Hanya saja, siapa yang dapat mengatakan yang begini eksibisionis dan yang itu tidak. Rasanya perlu penelitian untuk kategori mana yang sakit dan mana yang tidak sakit. memang psikolog harus bicara berdasarkan statistik. Hanya saja, mereka yang suka berpenampilan seksi, berkecenderungan eksibisionis lebih besar ketimbang mereka yang tidak.." lanjut Kasandra. Agak berbeda dengan Dr. Boyke D. Nugraha. Dalam wawancaranya dengan sebuah majalah pria beberapa waktu lampau, ia mensinyalir, mereka yang suka pamer organ seks lebih pas dimasukkan dalam kategori narcism, yang istilah kedokterannya merupakan orang yang suka memuja diri sendiri. Mereka merasa dirinya paling aduhai dan menjadi pusat perhatian sehingga tampilannya selalu mengundang perhatian.

APA YANG HARUS KITA LALUKAN APABILA BERTEMU EKSIBISIONIS ?
Bila kita bertemu orang tersebut, lebih baik kita tenang. Jangan panik. Karena semakin kita panic, orang tersebut akan semakin terangsang.

SIAPAKAH YANG MELAKUKAN EKSIBISIONIS?
Sebagian besar pelaku eksibisionis adalah pria dan sangat sedikit wanita mengidap gangguan ini. Akan tetapi, wanita yang memamerkan anggota tubuhnya atau berpakaian minim pun bisa disebut eksibisionis. Namun, wanita tidak mau mengakui atau menyadari bahwa dalam memamerkan keseksian lekuk tubuh kepada khalayak, mereka sudah menjurus ke arah eksibisionis atau narcism karena batas antara eksibisionis dan narcism amatlah tipis. Menurut Kasandra lagi, wanita bertato juga cenderung mengarah tipikal wanita yang eksibisionis. Kebanggaan dan keinginan menampilkan tato yang ada di bagian tubuh tertentu termasuk kategori eksibisionis. Meskipun, Kasandra menilai kadarnya masih relatif rendah. Wanita yang secara lahiriah sudah terlihat indah, merasa semakin percaya diri dengan ditunjang tato. Seolah ia ingin memperlihatkan sisi kelembutannya dengan mewujudkan sebuah tato yang indah

PENYEBAB :
A. Kecenderungan penderita yang kuat terhadap keyakinan bahwa masturbasi itu berdosa sehingga dengan menjadikan masturbasi sebagai bagian dari eksibisi genital, masturbasi bukan menjadi aktivitas tunggal.
B. Orang eksibisionis biasanya mengalami perasaan rendah diri, tidak aman, inadekuat dalam relsi sosial, serta memperoleh ibu yang dominan dan sangat protektif.
C. Pada umumnya eksitasi dari khalayak tempat penderita memamerkan alat kelaminnya menjadi faktor penguat bagi berulangnya eksibisi tersebut.

SUMBER : KOMPAS


CREATED BY :
TIARA NAZWITA

Kamis, 01 Oktober 2009

PERBEDAAN PSIKOANALISA SIGMUND FREUD DAN ERIK ERIKSON

PSIKOANALISA SIGMUND FREUD
Ditemukan di Vienna, Austria, oleh Sigmund Freud (1856-1938). Selama prakteknya, Freud mengembangkan suatu teori perilaku dan pikiran dengan mengatakan bahwa kebanyakan apa yang kita lakukan dan pikirkan hasil dari keinginan atau dorongan yang mencari pemunculan dalam perilaku dan pikiran. Titik pentingnya adalah bahwa mereka bersembunyi dari kesadaran individual, dengan kata lain, mereka tidak disadari. Ini adalah ekspresi dari dorongan tidak sadar yang muncul dalam perilaku dan pikiran. Pandangan Freud secara lengkap adalah :
1. Kesadaran dan Ketidaksadaran
Freud berpendapat bahwa kehidupan psikis terdiri dari kesadaran (the conscious) dan ketidaksadaran (the unconscious). Kesadaran diibaratkan sebagai permukaan gunung es yang tampak. Jadi kesadaran merupakan bagaianc kecil dari kepribadian. Ketidaksadaran yang merupakan bagian kecil dari gunung es di bawah permukaan air mengandung insting-insting yang mendorong perilaku manusia. Menurut Freud ada bagian lain yang disebut prasadar (preconscious). Dalam preconscious stimulus-stimulus belum di refresh, sehingga dapat dengan mudah ditimbulkan kembali dalam kesadaran.
Menurut Freud kepribadian terdiri dari :
a. ID : bagian primitif dari kepribadian. Mengandung insting seksual dan insting agresif.
b. EGO : merupakan prinsip realitas. Ego menyesuaikan diri dengan realitas.
c. SUPER EGO : merupakan prinsip moral, yaitu mengontrol perilaku dari segi moral.
2. Insting dan Kecemasan
Freud menyatakan insting terdiri dari:
a. Insting untuk hidup (Life Instinct) : menacakup lapar, haus, dan seks. Ini merupakan kekuatan kreatif dan disebut sebagai Libido.
b. Insting untuk mati (Death Insting) : merupakan kekuatan destruktif. Hal ini dapat kepada diri sendiri, menyakitkan diri sendiri atau bunuh diri atau ditujukan keluar merupakan bentuk agresi.
Menurut Freud ada tiga macam kecemasan, yaitu :
a. Kecemasan objektif : timbul terhadap ketakutan terhadapa bahaya nyata.
b. Kecemasan Neurotik : merupakan kecemasan atau merasa takut akan mendapatkan hukuman atas keinginan yang impulsive.
c. Kecemasan moral : seseorang merasa cemas karena melanggar norma-norma moral.


9 Mekanisme Pertahanan yang dikemukan oleh Freud adalah :
a. Represi : terjadi apabila kalau seseorang mengalami suatu peristiwa, tetapi karena pengalaman itu mengancam dengan super ego, maka pengalaman tersebut ditekan ke dalam ketidaksadaran dan disimpan agar tidak mengancam super ego.
b. Pembentukan reaksi : reaksi seseorang yang sebaliknya dari yang dikehendaki, agar tidak melanggar ketentuan dari super ego.
c. Proyeksi : contohnya, Nayla benci Echa, tetapi super ego melarang Nayla membenci Echa (misalnya karena Echa adalah kakaknya), maka Nayla mengatakan bahwa Echa yang membenci dia.
d. Penempatan yang keliru : misalnya, F tidak karena dimarahi T, tetapi F tidak dapat marah kembali kepada T, karena T adalah atasannya, maka kemarahannya dilampiaskan ke P (P adalah bawahannya).
e. Rasionalisasi : misalnya, memukul anak sebenarnya tidak dibenarkan oleh super ego, tetapi seorang ayah tetap memukul anaknya dengan alas an untuk mendidik anaknya agar berkelakuan baik.
f. Supresi : upaya menekan sesuatu yang dianggap membahayakan dengan super ego ke dalam ketidaksadaran.
g. Sublimasi : dorongan-dorongan yang tidak dibenarkan oleh super ego dialihkan dalam bentuk perilaku yang lebih sesuai dengan norma-norma masyarakat.
h. Kompensasi : misalnya, seorang mahasiswa yang tidak cantik sehingga kurang berhasil menarik perhatian dari teman-teman kuliahnya. Maka ia berusaha membuat dirinya menarik dengan cara kepandaiannya dan prestasinya.
i. Regresi : misalnya, seorang anak yang sudah dewasa tetapi masih kencing dicelana (ngompol). Padahal, ngompol adalah perilaku dalam masa kanak-kanak, padahal ia sudah dewasa.

Menurut Freud adalah bahwa setiap individu mempunyai seksualitas kanak-kanak, yaitu :

a. Fase Oral (mulut) : misalnya, perbuatan anak bayi menyusu kepada ibunya.
b. Fase anal (anus) : misalnya, toilet training.
c. Fase Falik (6-7 tahun) : kepuasan seksual pada alat kelamin.
d. Fase Laten (7-8 tahun sampai menginjak awal remaja) : seolah-olah tidak ada aktivitas seksual.
e. Fase Genital : dimulai saat remaja, segala kepuasan seks berpusat pada alat kelamin.



PSIKOANALISA ERIK ERIKSON
Erik Erikson (1902-1994) adalah seorang psikoanalis kelahiran Jerman yang merupakan seorang rekan di lingkar dalam Freud, memodifikasi dan memperluas teori Freud dengan menekankan pengaruh , masyarakat terhadap perkembangan kepribadian.
Teori perkembangan psikososial Erikson mencakup 8 tahap sepanjang rentang kehidupan, yaitu :
1. Kepercayaan vs Ketidakpercayaan (lahir hingga 12-18 bulan) : bayi mengembangkan perasaan bahwa dunia merupakan tempat yang baik dan aman.
2. Autonomi vs rasa malu dan ragu (12-18 bulan hingga 3 tahun) : anak mengembangkan keseimbangan independen dan kepuasan diri terhadap rasa malu dan keraguan.
3. Inisiatif vs rasa bersalah (3 hingga 6 tahun) : anak mengembangkan inisiatif ketika mencoba aktivitas baru dan tidak terlalu terbebani oleh rasa bersalah.
4. Industry vs inferioritas (6 tahun hingga pubertas) : anak harus belajar keterampilan budaya atau menghadapi perasaan tidak kompeten.
5. Identitas vs kekacauan identitas (pubertas hingga dewasa awal) : remaja harus menentukan pemahaman akan diri sendiri atau merasakan kekacauan peran.
6. Intimasi vs isolasi (dewasa awal) : individu mencoba mebuat komitmen dengan orang lain; apabila tidak sukses, maka ia akan menderita isolasi dan pemisahan diri.
7. Produktivitas vs stagnasi (dewasa tengah) : perhatian orang dewasa yang sudah matang adalah membangun dan membimbing generasi selanjutnya atau merasa tidak percaya diri.
8. Integritas ego vs putus asa (dewasa akhir) : individu yang tua mendapatkan penerimaan terhadap hidup, membuatnya dapat menerima kematian atau sebaliknya, putus asa atas ketidakmampuannya menghidupkan kembali hidupnya.
Teori Erikson lebih meyakinkan ketimbang Freud khususnya dalam penekanan terhadap nilai penting pengaruh sosial dan kultural dan tentang perkembangan setelah masa remaja.
KESIMPULAN
Perbedannya adalah
- Sigmund Freud : perilaku dikontrol oleh dorongan tidak sadar yang luar biasa
- Erik Erikson : kepribadian dipengaruhi oleh masyarakat dan dibangun melalui serangkaian krisis atau alternatif-alternatif kritikal.



Sumber :
- Human Development (Psikologi Pekembangan); Diane E. Papalia,Sally Wendkos Old, Ruth Duskin Feldman
- Psikologi Umum I : Universitas Gunadarma
- Psikologi Umum : universitas Gunadarma
- Psikologi Perkembangan : Dra, Enung Fatimah, M.M – Pustaka Setia