BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Minggu, 20 Desember 2009

(TULISAN) PENGANGGURAN DAN TANGGUNGJAWABNYA

Artikel ini adalah hasil dari observasi saya sendiri. Kebetulan, saya mempunyai kerabat yang tidak mempunyai pekerjaan alias pengangguran. Tetapi, ia sudah mempunyai 5 orang anak. Saya akan menceritakan sedikit tentang orang tersebut. Sebut saja namanya orang yang dimaksud adalah Ibrahim. Dulu Ibrahim sudah mempunyai pekerjaan dan sudah mendapatkan jabatan yang hebat. Tapi karena ada seorang rekannya yang mengkhianati Ibrahim, akhirnya ia tidak betah di kantornya dan mengundurkan dirinya dari pekerjaan tersebut. Saat itu istrinya baru saja melahirkan akan kelima mereka. Dapat dibayangkan betapa pusingnya Ibrahim membiayai persalinan istrinya. Sampai saat ini, sudah kurang lebih satu tahun ia tidak bekerja. Bagaimana ia membiayai kebutuhan rumah tangga dan kebutuhan sekolah anak-anaknya?
\
Seperti yang saya lihat, Ibrahim mengalami stress. Tiap malam, saya melihat dia kumpul bersama anak-anak muda di dekat rumahnya, bermain kartu, merokok, dan bernyanyi-nyanyi. Dan saat itu saat juga mendengar anaknya sedang menangis, tetapi ia tetap saja menikmati kebersamaannya. Setidaknya kalau ia adalah bapak yang mempunyai tanggungjawab, pasti ia akan mementingkan anaknya daripada kumpul bersama teman-temannya. Memang kumpul bersama teman membuat hati kita tenang dan menghilangkan stress. Tapi, apa pantas setiap malam ia kumpul bersama anak muda yang belum punya tanggungjawab keluarga? Menurut saya, memang tidak ada larangan untuk berkumpul bersama. Tetapi apabila setiap hari, sangatlah tidak wajar.

Ada beberapa faktor yang saya lihat yang sangat mempengaruhi keluarga ini. Pertama adalah faktor ekonomi. Tentu saja faktor ini sangat berpengaruh. Karena Ibrahim sudah mempunyai anak dan istri. Anak-anaknya perlu biaya untuk sekolah dan susu untuk anaknya yang baru lahir. Istrinya juga membutuhkan nafkah dari suaminya, terutama untuk membeli kebutuhan sehari-hari mereka yaitu makanan.

Faktor kedua adalah sosial. Saya lebih melihat dampaknya terhadap istrinya. Istri dari Ibrahim, sebut saja namanya Laras, menjadi orang yang jarang berkumpul bersama tetangganya. Padahal, dulu istrinya ini sangat bersahabat dengan tetangganya.
Bagaimana dengan mental Ibrahim dan sang istri?

Saya melihat Ibrahim menjadi orang yang tidak bertanggung jawab dan tidak peduli kepada istri dan anak-anaknya. Mungkin itu karena beban hidup Ibrahim sehingga ia menjadi stress. Sedangkan sang istri menjadi orang yang pendiam dan tertutup.

Memang mencari pekerjaan itu sangat susah. Apalagi dengan tekanan lingkungan semakin berat, tanggung jawab hidup juga semakin berat. Kita harus menjadi orang yang kuat dan tegar. Tapi jangan lupa juga untuk terus berusaha agar mencapai kesuksesan.

0 komentar:

Posting Komentar