Dalam kehidupan tentu saja tidak terlepas dari masalah. Bermacam-macam masalah pernah dihadapi oleh semua orang. Tentu saja sebuah masalah mempunyai efek yang negatif kepada diri kita. Setiap individu mempunyai cara yang berbeda-beda dalam menghadapi setiap masalah dalam dirinya. Ada yang menanggapi dengan positif dan ada juga yang menanggapi dengan negatif. Apabila kita menanggapi secara positif, tentu saja hasil dari masalah itu juga bisa diselesaikan dengan cara positif. Sebaliknya, apabila kita menanggapi masalah secara negatif, hasil dari masalah tersebut juga negatif,
Bagaimana kita menghadapi sebuah masalah? Bila kita ada masalah tanggapilah masalah itu dengan bijaksana. Bukan dengan cara kekerasan. Banyak orang yang menghadapi masalah dengan kekerasan, seperti memukul atau menonjok. Contohnya, pengendara motor menyenggol motor yang lainnya. Sesama pengendara, mereka melotot dan saling menyalahkan. Hingga akhirnya terjadi perkelahian. Padahal, kendaraan mereka tidak ada yang rusak.
Kalau diri saya pribadi, apabila saya mempunyai masalah, saya akan menanggapi masalah itu secara positif dan bijaksana. Saya akan berpikir dua kali tentang masalah tersebut. Saya akan memikirkan tentang akibat dari masalah itu dan sebab dari masalah itu. Karena apabila saya tidak bisa berpikir dua kali, bisa saja masalah itu semakin mempersulit diri saya.
Apabila ada masalah, saya akan menempatkan sesuai kondisi dan situasi saya. Maksudnya , apabila saya mempunyai masalah di rumah atau masalah dengan kakak saya, saya tidak akan membawa masalah tersebut ke lingkungan kuliah saya. masalah dirumah adalah masalah dirumah, bukan untuk dibawa ke pergaulan kita. Jadi maksudnya, kita harus bisa professional dalam menempati masalah. Contohnya, selama di kampus teman saya selalu memasang muka cemberut. Ketika ditanya kenapa ia seperti itu, rupanya ia sedang ada masalah dengan ibunya.
Saya juga sering cerita dengan teman saya apabila ada masalah yang tidak bisa hadapi sendiri. Saya akan cerita dengan orang yang sudah sangat saya percayai. Misalnya dengan sahabat saya.
Jadi, saya tidak terlalu membuat pusing suatu masalah. Karena saya selalu ingat dengan kata bijak yang berkata, “JANGAN MEMPERMASALAHKAN SUATU MASALAH KARENA MASALAH ITU AKAN MEMBUATMU SEMAKIN BERMASALAH”. Be positive thinking…
Created by:
Tiara Nazwita
Psikologi
Bagaimana kita menghadapi sebuah masalah? Bila kita ada masalah tanggapilah masalah itu dengan bijaksana. Bukan dengan cara kekerasan. Banyak orang yang menghadapi masalah dengan kekerasan, seperti memukul atau menonjok. Contohnya, pengendara motor menyenggol motor yang lainnya. Sesama pengendara, mereka melotot dan saling menyalahkan. Hingga akhirnya terjadi perkelahian. Padahal, kendaraan mereka tidak ada yang rusak.
Kalau diri saya pribadi, apabila saya mempunyai masalah, saya akan menanggapi masalah itu secara positif dan bijaksana. Saya akan berpikir dua kali tentang masalah tersebut. Saya akan memikirkan tentang akibat dari masalah itu dan sebab dari masalah itu. Karena apabila saya tidak bisa berpikir dua kali, bisa saja masalah itu semakin mempersulit diri saya.
Apabila ada masalah, saya akan menempatkan sesuai kondisi dan situasi saya. Maksudnya , apabila saya mempunyai masalah di rumah atau masalah dengan kakak saya, saya tidak akan membawa masalah tersebut ke lingkungan kuliah saya. masalah dirumah adalah masalah dirumah, bukan untuk dibawa ke pergaulan kita. Jadi maksudnya, kita harus bisa professional dalam menempati masalah. Contohnya, selama di kampus teman saya selalu memasang muka cemberut. Ketika ditanya kenapa ia seperti itu, rupanya ia sedang ada masalah dengan ibunya.
Saya juga sering cerita dengan teman saya apabila ada masalah yang tidak bisa hadapi sendiri. Saya akan cerita dengan orang yang sudah sangat saya percayai. Misalnya dengan sahabat saya.
Jadi, saya tidak terlalu membuat pusing suatu masalah. Karena saya selalu ingat dengan kata bijak yang berkata, “JANGAN MEMPERMASALAHKAN SUATU MASALAH KARENA MASALAH ITU AKAN MEMBUATMU SEMAKIN BERMASALAH”. Be positive thinking…
Created by:
Tiara Nazwita
Psikologi