Nama : Tiara Nazwita Amin
Kelas : 3PA06
NPM : 10508224
… PENGERTIAN STRES …
Istilah stres dikemukakan oleh Hans Selye (dalam Sehnert, 1981) yang mendefinisikan stres sebagai respon yang tidak spesifik dari tubuh pada tiap tuntutan yang dikenakan padanya. Dengan kata lain istilah stres dapat digunakan untuk menunjukkan suatu perubahan fisik yang luas yang diakibatkan oleh berbagai faktor psikologis atau faktor fisik atau kombinasai kedua faktor tersebut. Menurut Lazarus (1976) stres adalah suatu keadaan psikologis individu yang dihadapkan pada situasi internal maupun eksternal. Sedangkan menurut Korchin (1976) keadaan stres muncul apabila tuntutan-tuntutan yang luar biasa atau terlalu banyak mengancam kesejahteraan atau integritas seseorang. Karena banyaknya definisi mengenai stress, maka Sarafino (1994) mencoba mengkonseptualkan ke dalam tiga pendekatan, yaitu stimulus, respons, dan proses.
1. STIMULUS
Keadaan atau situasi dan peristiwa yang dirasakan mengancam atau membahayakan yang menghasilkan perasaan tegang disebut sebagai stressor. Beberapa ahli yang menganut pendekatan ini mengkategorikan stressor menjadi tiga :
1. Peristiwa katastropik, misalnya angin tornado atau gempa bumi
2. Peristiwa hidup yang penting, misalnya kehilangan pekerjaan
3. Keadaan kronis, misalnya hidup dalam kondisi sesak dan bising
2. Respons
Respon adalah reaksi seseorang terhadap stressor. Untuk itu dapat diketahui dari dua komponen yang saling berhubungan, yaitu komponen psikologis (perilaku, pola pikir dan emosi) dan komponen fisiologis (detak jantung, keringat dan sakit perut). Kedua respon tersebut disebut dengan strain atau ketegangan.
3. Proses
Stress sebagai suatu proses terdiri dari stressor dan strain dan satu dimensi penting yaitu hubungan antara manusia dengan lingkungan. Proses ini melibatkan interaksi dan penyesuaian diri yang kontinu.
… MODEL STRES …
a. Response-based model
Mengacu sebagai sekelompompok gangguan kejiwaan dan respon-respon psikis yang timbul pada situasi sulit. Model ini mencoba mengidentifikasikan pola kejiwaan dan respon-respon kejiwaan yang diukur pada lingkungan yang sulit.
b. Stimulus-based model
Model stress ini memusatkan oerhatian pada sifat-sifat stimuli stress
c. Interactional model
Metode ini merupakan gabungan dari response-based model dan stimulus-based model. Ini mengingatkan bahwa dua model terdahulu membutuhkan tambahan informasi mengenai motif-motif individual dan kemampuan mengcoping (mengatasi).
… JENIS STRESS …
Holahan (1981) menyebutkan jenis stress dibedakan menjadi dua bagian, yaitu systemic stress dan psychological stress. Systemic stress didefinisikan oleh Selye sebagai respon non spesifik dari tubuh terhadap beberapa tuntutan lingkungan.
… SUMBER STRESS …
Menurut Lazarus dan Cohen (dalam Evans, 1982) mengemukakan bahwa terdapat tiga kelompok sumber stres, yaitu :
1. Fenomena catalismic, yaitu kejadian yang tiba-tiba, khas dan kejadian yang menyangkut banyak orang seperti bemcana alam, perang, banjir dsb
2. Kejadian yang memerlukan penyesuaian atau coping seperti pada fenomena catalismic meskipun berhubungan dengan orang yang lebih sedikit seperti respon seseorang terhadap penyakit
3. Daily has-sles, yaitu masalah yang sering dijumpai didalam kehidupan sehari-hari yang menyangkut ketidakpuasan kerja atau masalah lingkungan seperti kesesakan atau kebisingan.
… KAITAN STRES DENGAN PSIKOLOGI LINGKUNGAN, PENGARUH DALAM LINGKUNGAN SERTA CONTOHNYA …
Dalam mengulas dampak lingkungan binaan terutama bangunan terhadap stress psikologis, Zimring mengajukan dua pengandaian. Yang pertama, stress dihasilkan oleh proses dinamik ketika orang berusaha memperoleh kesesuaian antara kebutuhan-kebutuhan dan tujuan dengan apa yang disajikan oleh lingkungan. Pengandaian kedua adalah bahwa variabel transmisi harus diperhitungkan bila mengkaji stress psikologis yang disebabkan oleh lingkungan binaan. Stres lingkungan sebagai ancaman yang datang dari dunia sekitar, setiap individu selalu mencoba untuk coping dan beradaptasi dengan ketakutan, kecemasan dan kemarahan yang dimilikinya. Psikologi lingkungkan membahas tentang lingkungan dimana manusia sendiri tinggal, tentu saja ada kaitannya dengan stress. Apalagi dilingkungan yang padat dan tidak terkendali ramainya, bila tidak pintar-pintar beradaptasi, stress akan melanda kita. Kepadatan tinggi merupakan stressor lingkungan yang dapat menimbulkan kesesakan bagi individu yang berada didalamnya.
Contoh nyatanya, kepadatan yang ada di kota Jakarta sudah sangat mengganggu kenyamanan warganya. Sehingga menimbulkan kemacetan dan menyebabkan stress. Stress ini mempengaruhi kualitas kerja dan membuat mood berantakan.
Selain dari contoh itu, Fontana menyebutkan bahwa sumber utama dari stress di dalam dan disekitar rumah adalah sebagai berikut :
1. Stress karena teman kerja : misalnya teman kerja yang tidak sejalan dengan pemikirannya dengan kita dan juga teman kerja yang hanya bisa mengadu domba kita di depan bos.
2. Stress karena anak-anak : misalnya anak-anak yang baru bisa berjalan membuat pikiran pusing, atau permintaan anak yang sangat banyak saat mereka masuk masa ABG.
3. Stress karena pengaturan tempat tinggal setempat: misalnya ketua RT yang memimpin tanpa lihat kondisi dan situasi warganya.
4. Tekanan- tekanan lingkungan.
Sumber: Prabowo, Hendro. 1998. Arsitektur, Psikologi dan Masyrakat. Depok: Penerbit Gunadarma.